Oke, jujur aja ya… dari semua masakan rumahan yang pernah gue makan, sup ayam rempah itu juaranya kalau soal bikin suasana jadi hangat dan tenang. Apalagi kalau musim hujan tiba atau pas badan lagi remuk redam gara-gara kecapekan kerja—hidangan ini kayak pelukan dari dalam mangkuk Culinary.
Dulu, waktu kecil, ibu gue selalu masak sup ayam rempah tiap gue mulai kelihatan nggak enak badan. Ajaibnya, setelah semangkuk, badan langsung terasa lebih enakan. Tapi lebih dari itu, aroma dari rempah-rempah yang direbus bareng ayam tuh bener-bener bikin rumah jadi punya suasana tersendiri. Wangi jahe, sereh, daun jeruk… semua kayak menyatu, memanggil kenangan.
Contents
- 1 Kenapa Sup Ayam Rempah Selalu Dimaskin di Rumah?
- 2 Author
Kenapa Sup Ayam Rempah Selalu Dimaskin di Rumah?
Gue punya jawaban sederhana: karena sup ayam rempah itu comfort food sejuta umat.
Setiap rumah pasti punya versi sendiri dari sup ini. Ada yang lebih banyak rempahnya, ada yang kuahnya bening banget, ada juga yang pakai santan dikit biar lebih creamy. Tapi intinya tetap sama—semua pakai dasar ayam dan rempah-rempah hangat kayak jahe, kayu manis, cengkeh, dan kadang pala juga cookpad.
Rempah-rempah itu bukan cuma bikin enak, tapi juga sehat. Gue pernah baca, jahe itu bisa bantu redain mual, meredakan radang, dan ningkatin imun. Jadi gak heran kalau ibu-ibu zaman dulu—dan sekarang juga—sering banget ngandelin sup ini buat ngusir masuk angin atau buat ngejaga badan biar tetap fit.
Dan satu lagi alasan kenapa sup ini selalu dimasak di rumah: praktis tapi tetap kaya rasa. Tinggal tumis bumbu, masukin ayam, rebus, selesai deh. Tapi hasilnya kayak makanan restoran bintang lima. Gak percaya? Coba aja sendiri.
Resep Sup Ayam Rempah yang Paling Gue Suka
Gue udah coba banyak versi. Tapi akhirnya, gue nemu resep yang menurut gue paling pas. Nggak terlalu ribet, tapi rasanya nendang banget.
Bahan-bahan:
½ ekor ayam kampung (potong sesuai selera)
2 liter air
1 batang serai (geprek)
3 cm jahe (geprek)
2 cm lengkuas (geprek)
3 lembar daun jeruk
1 batang kayu manis
3 butir cengkeh
2 butir kapulaga
1 butir bunga lawang (opsional, tapi kalau ada… makin wangi!)
1 buah wortel (iris tebal)
1 buah kentang (potong dadu)
1 batang daun bawang (iris besar)
Seledri dan bawang goreng untuk taburan
Bumbu halus:
5 siung bawang merah
3 siung bawang putih
½ sdt merica
Garam dan kaldu jamur secukupnya
Cara Membuat:
Tumis bumbu halus sampai harum.
Masukkan semua rempah (serai, jahe, lengkuas, daun jeruk, kayu manis, dll).
Tambahkan ayam, aduk sampai ayam agak kaku.
Tuangkan air, masak sampai ayam empuk.
Masukkan wortel dan kentang, masak sampai lunak.
Koreksi rasa, tambahkan daun bawang.
Sajikan dengan taburan seledri dan bawang goreng. Bisa tambah sambal kalau suka pedas.
Udah deh! Simpel kan? Tapi percaya deh… ini tuh rasanya super comfort.
Momen Menikmati Sup Ayam Rempah: Hangatnya Nggak Cuma di Lidah
Gue paling inget momen pas gue masakin sup ayam rempah ini buat anak gue yang baru sembuh dari flu. Awalnya dia ngambek, nggak doyan makan apa-apa. Tapi begitu suapan pertama masuk… dia langsung bilang, “Kok ini kayak masakan nenek?”
Wah, bener-bener bikin hati meleleh. Karena di momen itu gue sadar, makanan kayak gini tuh bukan cuma soal rasa—tapi juga soal rasa terhubung. Sama kenangan, sama keluarga, sama rumah.
Kadang kita lupa, makanan sederhana kayak gini punya kekuatan besar. Bisa jadi penghubung antar generasi, atau sekadar jadi alasan kita ngumpul di meja makan, ngobrol soal hari ini sambil nambah satu mangkuk lagi.
Ada juga momen waktu sahur bareng keluarga besar, dan menu utamanya… yup, sup ayam rempah. Semua orang kalem makannya, tapi ekspresi puas di muka mereka tuh jelas banget. Bukan karena lapar aja, tapi karena hangatnya sampai ke hati. Sumpah, ini bukan lebay. Lo harus coba sendiri.
Pelajaran yang Gue Dapat dari Sup Ayam Rempah
Jangan ketawa, ya… tapi menurut gue, sup ayam rempah ngajarin banyak hal.
Pertama, sederhana itu bukan berarti biasa. Sup ini buktinya. Bahan-bahannya gampang, cara bikinnya mudah. Tapi rasanya? Luar biasa. Sama kayak hidup—kadang kita nggak butuh yang mewah buat bikin diri sendiri bahagia.
Kedua, masakan rumahan itu warisan. Bukan cuma resep, tapi juga nilai. Setiap kali gue masak ini, gue ngerasa kayak lagi nerusin sesuatu dari ibu gue, yang mungkin dulu juga nerusin dari nenek gue. Ada semacam estafet kehangatan di situ.
Dan terakhir… masak itu bentuk cinta. Gue nggak jago masak, tapi tiap kali gue masakin sup ini buat orang rumah, rasanya kayak gue bilang, “Gue peduli sama lo.” Bahkan tanpa kata-kata.
Tips dan Trik Sup Ayam Rempah yang Nendang Banget
Nih, buat lo yang pengen nyoba bikin dan pengen hasilnya maksimal:
Pakai ayam kampung. Emang agak lebih keras, tapi rasa kaldunya jauh lebih dalam. Kalau pakai ayam potong biasa, tambahin kaldu tulang biar lebih gurih.
Rebus rempahnya lama. Jangan buru-buru. Makin lama, makin keluar aromanya.
Tambahin bawang putih goreng. Ini opsional, tapi jadi “senjata rahasia” gue biar makin wangi dan gurih.
Bikin sambal rawit rebus. Sup bening ini makin mantap kalau ada sensasi pedas nendang dari sambal.
Simpan di kulkas semalam. Ini tips kakek gue. Besoknya, rasa sup jadi lebih nyatu. Serius deh.
Masakan Hangat, Kenangan yang Abadi
Gue tahu sekarang lagi zamannya fast food, grab food, dan makan serba instan. Tapi, ada momen di mana kita pengen sesuatu yang lebih… tulus. Dan buat gue, sup ayam rempah adalah jawabannya.
Makanan ini ngingetin gue buat slow down, duduk sebentar, hirup aromanya, dan nikmati tiap suapan sambil ngerasain betapa sederhananya kebahagiaan.
Kalau lo belum pernah masak sup ini, coba deh sekali. Bisa aja ternyata lo jatuh cinta dan jadi masakan andalan tiap minggu.
Dan kalau udah sering masak? Coba sharing versi lo. Karena tiap rumah pasti punya cerita sendiri soal sup ayam rempah mereka.
Selamat masak dan selamat menikmati hangatnya, bukan cuma di perut… tapi juga di hati.
Baca juga artikel menarik lainnya tentang Bakmi Bangka: Kuliner Legendaris yang Wajib Kamu Coba dan Resep Rahasianya disini