You are currently viewing Pantai Lamaru Balikpapan: Surga Cemara di Pinggir Laut yang Wajib Dikunjungi

Pantai Lamaru Balikpapan: Surga Cemara di Pinggir Laut yang Wajib Dikunjungi

Waktu itu, gue dan keluarga memutuskan buat “kabur” sejenak dari rutinitas Balikpapan. Pas googling, ketemu Pantai Lamaru—pantai yang katanya beda karena dipenuhi cemara bukan kelapa. Agak skeptis, sih… tapi yaudah, akhirnya kami packing dan cus lah Travels.

Yang bikin gue sempat salah paham awalnya: gue kira aksesnya enak banget karena dekat banget sama Bandara Sepinggan. Tapi pas dijalani, ternyata jalan aspalnya lumayan rusak di beberapa titik. Tapi ya gapapa, karena begitu sampai, anjir… pemandangannya keren.

Keindahan Pantai Lamaru

Maheswari Andini - Yellow Lime

Begitu masuk, langsung disambut hamparan pasir putih halus bercampur sedikit keemasan—terutama pas golden hour. Air lautnya tenang, biru kehijauan. Bahkan anak-anak bisa main air tanpa takut ombak besar. Satu lagi yang bikin unik: deretan pohon cemara rimbun sepanjang bibir pantai. Itu sih kayak selfie aesthetic beneran—ga perlu filter Kompas!

Nah gue pernah duduk di bawah cemara-na sambil ngeliat ombak pelan-pelan, dan baru sadar: adem banget tanpa harus pakai payung atau sewa gazebo. Cueek banget deh. Semilir angin laut ditambah aroma cemara—gemessss.

Dan pas senja… ahh, itu momen terbaik. Langit jingga, pohon cemara jadi siluet indah, orang bilang kayak lukisan hidup. Bahkan pernah gue mampir kuburan Jepang dekat situ—tiba-tiba nostalgia sejarah korban Perang Dunia II ikut teringat. Gak sia-sia deh, bawa kamera. Foto-fotonya bisa jadi konten IG yang “wow”.

  • Pasir putih lembut, cocok buat yoga atau sekadar duduk manis.

  • Deretan pohon cemara unik, bukan pohon kelapa seperti di pantai lain.

  • Ombaknya tenang, aman buat anak-anak.

Mengapa Pantai Lamaru Jadi Destinasi Favorit?

Gue sempat tanya dari reddit:

“Pantai Lamaru, ini masuk rada mahal. tapi ini dia kyk hutan pinus gitu.”

Bener juga, karena pantai ini milik swasta, tiketnya sekitar Rp 10–15 k/orang—belum termasuk parkir: motor Rp 5 k, mobil Rp 15 k, truk Rp 50 k . Tapi imbalannya: suasana lebih bersih, fasilitas lebih tertata, dan keamanan lebih terjaga daripada pantai umum. Ada toilet lapang, mushola, gazebo, area parkir lebar, bahkan CCTV. Banyak ojek pantai & pedagang makanan, sebagian orang menyebutnya agak crowded, tapi untuk keluarga, rasa aman itu mahal.

Selain itu, kehadiran makam Jepang juga bikin nilai sejarah—dimana area sejarah itu cuma 150‑an meter dari bibir pantai

Keunikan Pantai Lamaru

Jadi intinya, ada beberapa keunikan khas pantai ini:

  1. Pasir putih landai & ombak tenang – pas banget buat keluarga dan anak kecil.

  2. Pohon cemara berjajar rapi – teduh dan fotogenik. Daan bikin suasana kayak hutan kecil di pantai.

  3. Spot sejarah: kuburan tentara Jepang – pengalaman wisata plus edukasi sejarah. Gak semua pantai punya ini.

  4. Fasilitas lengkap – mulai dari gazebo, toilet, mushola, warung, penyewaan ban/perahu, banana boat, Mobil Golf/ATV/flying fox/kuda

Tapi juga ada sisi negatif: beberapa pengguna reddit mengeluh soal pedagang yang terlalu agresif: tukang es krim, pijat, lemper… bisa bikin merasa terganggu  Waktu itu gue pernah ngalamin—si tiker nawarin sekali dua kali, ya pasang muka biasa aja. Kalau udah terlalu agresif, ya gue toleransi dan siap buat move on ke sisi lain pantai yang lebih calm.

Akses Menuju Pantai Wisata Lamaru

Pantai ini terletak di Desa Teritip, Kecamatan Balikpapan Timur—sekitar 24 km dari pusat kota atau 15 km dari Bandara Sepinggan.

Rutenya kira-kira gini:

  • Startup dari pusat kota: lewat Jl Sudirman/Iswahyudi/Ring Road

  • Melintasi Bandara Sepinggan

  • Lurus terus ke arah Senipah atau Semboja

  • Setelah melewati pangkalan TNI AU, belok kanan ke Jl Mulawarman

  • Ikuti papan petunjuk “Pantai Lamaru”

  • Sampai gerbang, bayar tiket masuk dan parkir.

Pengalaman gue naik motor, 30–35 menit sampai lokasi. Jalannya udah mulus semacam one way dua lajur, kecuali beberapa titik berlubang (ubek-ubek sedikit). Orang yang bawa mobil atau motor matic sebaiknya hati-hati pas hujan. Kalau naik transportasi umum, agak ribet, karena enggak ada bus langsung. Mending bareng teman atau sewa ojek/drivier ojol.

Tips Mengunjungi Pantai Wisata Lamaru

Pantai Manggar dan Lamaru Dipastikan Tak Tercemar Tumpahan Minyak | Kaltim Faktual

Berikut tips penting dari pengalaman pribadi:

  • Datang pagi atau sore
    Pagi jam 7–10, suasana adem dan sepi. Sore pas senja biasanya rame karena foto-foto, jadi parkiran bisa penuh.

  • Bawa alas duduk sendiri
    Tikar atau selimut kecil berguna, karena gazebo terbatas dan sering cepat penuh.

  • Siapkan uang kecil
    Untuk parkir Rp5k/15k, tiket Rp10–15k, wahana mulai Rp10k–75k tiap item, makanan sekitar Rp15k–30k.

  • Antisipasi pedagang ambil kesempatan
    Kalau gak mau diganggu, acuhkan. Kalau oke, boleh beli—tapi jangan merasa keharusan.

  • Jangan lupa… kuburan Jepang
    Menarik buat lihat sejarah. Saran gue: kunjungi setelah pantai utama—sekitar 150 m di dalam, lewat jalan setapak.

  • Bawa peralatan anti-UV
    Sunscreen, topi, kaca mata hitam—meskipun teduh, matahari tropis bisa bikin kulit kepanasan.

  • Kamera atau HP siap-siap senja
    Waktu gold hour luar biasa. Cemara + ombak + senja = kombinasi instagenik!

  • Bawa trashbag
    Meskipun kebersihan dijaga, kadang sampah kecil tersebar. Kalau bawa, lumayan bantu jaga kebersihan.

Momen Paling Nggak Terlupakan di Pantai Lamaru

Jujur ya, ada satu momen di Pantai Lamaru yang bikin gue diem sejenak, terus mikir.

Waktu itu gue lagi duduk di atas tikar pinjaman dari warung dekat parkiran. Anak-anak lagi lari-larian kejar-kejaran ombak, dan istri gue lagi sibuk nyiapin bekal. Gue cuma duduk, ngeliatin pohon cemara melambai, terus pandangan mengarah ke laut.

Ada bapak-bapak di sebelah gue—udah agak tua, mungkin umur 60-an—duduk sendirian. Matanya kosong ngeliatin laut juga. Gue nanya pelan, “Sendirian, Pak?” Dia jawab pelan juga, “Iya… dulu saya suka ke sini bareng istri. Sekarang, tinggal saya.”

Waduh.

Gue nggak bisa jawab langsung. Hening sebentar, terus dia senyum kecil, “Tapi saya tetap datang. Karena di sini, banyak kenangan yang gak bisa saya lupain.”

Gue langsung merinding, men. Gak nyangka ada momen mellow kayak gitu di tengah liburan santai.

Itu bikin gue makin sadar… tempat kayak Pantai Lamaru tuh bukan cuma lokasi wisata. Dia jadi saksi bisu momen-momen hidup orang banyak. Bukan cuma buat seru-seruan atau konten Instagram. Tapi juga tempat refleksi, tempat healing, bahkan tempat mengenang.

Dari situ, gue belajar satu hal: semua tempat punya cerita—tergantung kita datang sebagai siapa dan membawa perasaan apa.

Kesimpulan

Pantai Wisata Lamaru bukan cuma pantai biasa. Ada nilai estetika (pasir, cemara), edukasi (kuburan Jepang), dan sensasi santai families friendly. Aksesnya jelas tapi sedikit jalan kritis—namun semua itu terbayar dengan suasana alam yang menenangkan dan sangat Instagramable.

Kalau mau liburan ke Balikpapan, sisihkan setengah hari buat ke sini: nikmati pagi sepi, jelajahi area sejarah, atau tutup hari dengan foto senja epik. Jangan expect kemewahan, tapi expect keindahan natural yang bikin rileks.

Semoga cerita dan tips dari gue berguna yah. Happy exploring di Pantai Lamaru, dan let me know kalau mau rekomendasi angkul pantai lokal lainnya!

Baca juga artikel menarik lainnya tentang Karimunjawa: Destinasi Wisata Laut Terindah di Indonesia yang Wajib Dikunjungi disini

Author