Cente Manis Oke, mari gue mulai dengan jujur: kalau ngomongin jajanan favorit waktu kecil, Cente Manis langsung nongol paling atas di kepala gue. Bahkan, dulu waktu masih SD, tiap kali ada penjual kue di depan sekolah, mata gue langsung nyari si cantik kuliner mungil satu ini—Cente Manis, si kenyal-kenyal manis dari sagu mutiara yang dibungkus plastik bening kecil dan dikasih kuah santan gula. cookpad. Enaknya keterlaluan!
Dulu gue nggak tahu nama aslinya. Kita anak-anak kampung cuma nyebutnya “yang bulat-bulat warna pink itu, Bu!” Tapi sejak tahu nama aslinya “Cente Manis”, rasa-rasanya malah makin jatuh cinta.
Buat kamu yang belum familiar—Cente Manis itu adalah jajanan pasar khas Indonesia yang berbahan dasar sagu mutiara. Biasanya dicampur dengan kuah santan yang gurih dan manis. Kadang disajikan dingin, kadang juga suhu ruang, tergantung cuaca dan mood si ibu penjual.
Contents
- 0.1 Awal Mula Cinta Sama Cente Manis
- 0.2 Trial & Error: Nyoba Bikin Sendiri, Gagal Total
- 0.3 Resep Cente Manis Otentik ala Anak Rumahan
- 0.4 Tips Sukses Bikin Cente Manis Anti Gagal
- 0.5 Cente Manis di Era Now: Masih Eksis?
- 0.6 Apa yang Gue Pelajari dari Cente Manis?
- 0.7 Penutup: Yuk, Bikin Cente Manis di Rumah!
- 1 Author
Awal Mula Cinta Sama Cente Manis
Gue inget banget waktu pertama kali makan Cente Manis, kira-kira umur 7 tahun. Waktu itu gue lagi main layangan sore-sore, tiba-tiba ada suara ibu-ibu lewat dorong gerobak sambil teriak, “Jajan Pasar… Cente Manis… Bubur Sumsum…” Suaranya tuh khas banget. Magnet!
Gue lari ke rumah, ngubek-ngubek saku buat cari recehan. Dapet dua ratus perak, langsung cus lari ke arah suara. Dapat satu bungkus kecil Cente Manis—ya ampun, nikmatnya tuh kayak surga versi anak kecil. Sagu mutiara yang kenyal, kuah santan manisnya yang dingin, dan wangi pandan samar… Semua itu nempel di ingatan gue sampai sekarang.
Itu bukan cuma soal rasa sih. Tapi momen itu—dimana semuanya masih sederhana, dan kebahagiaan cuma butuh dua koin receh dan sepiring jajanan. Dan lo tau nggak? Gue sampe sekarang, udah 30-an lebih, masih suka nyari Cente Manis tiap kali ke pasar tradisional.
Trial & Error: Nyoba Bikin Sendiri, Gagal Total
Nah, karena udah jarang nemu yang jual (apalagi yang rasanya otentik), gue iseng nyoba bikin sendiri. Sok-sokan percaya diri karena “kayaknya gampang, cuma rebus sagu doang”.
Gue beli sagu mutiara, santan kara, dan gula merah. Gue coba rebus sagu langsung pake air mendidih, eh hasilnya malah bubur lengket warna pink—mutiaranya luntur semua, hancur lebur.
Baru deh gue paham, ternyata ada teknik khusus buat masak sagu mutiara. Salah-salah, dia nggak mateng tengahnya atau malah jadi lembek kayak lem. Akhirnya gue nonton beberapa tutorial, baca blog emak-emak, dan ngikutin step-by-step yang benar.
Dan akhirnya… berhasil juga bikin Cente Manis yang layak difoto dan dimakan! Gue bakal share resep dan tipsnya di bagian bawah, tenang aja.
Resep Cente Manis Otentik ala Anak Rumahan
Bahan-bahan:
- 150 gr sagu mutiara (warna pink biar nostalgia maksimal)
- 500 ml air untuk merebus
- 200 ml santan kental (boleh santan kara)
- 100 gr gula pasir (boleh campur gula merah kalau suka)
- 1/2 sdt garam
- 1 lembar daun pandan
Cara Masak:
- Rebus sagu mutiara dengan air mendidih. Jangan langsung ditinggal! Aduk sesekali biar nggak lengket di dasar panci. Rebus sekitar 10-15 menit sampai bagian luarnya bening, tapi tengahnya masih putih. Matikan api, tutup panci, dan diamkan 15 menit.
- Saring sagu, cuci di air dingin biar ngilangin sisa pati dan nggak nempel satu sama lain.
- Rebus santan, gula, garam, dan daun pandan sampai mendidih. Aduk terus supaya santannya nggak pecah.
- Campur sagu dengan kuah santan, diamkan dingin dulu atau simpan di kulkas beberapa jam. Sajikan dingin lebih mantap!
Tips Sukses Bikin Cente Manis Anti Gagal
- Jangan overcook sagu! Ini kesalahan pemula. Kalau sagu direbus terlalu lama, dia bakal jadi bubur.
- Gunakan daun pandan asli kalau ada, aromanya beda banget sama pandan essence botolan.
- Tambahin es batu saat penyajian kalau pengen vibes “Cente Manis depan SD”. Sejuk, segar, manis!
- Simpan di kulkas semalaman kalau mau teksturnya lebih mantap dan meresap.
- Bisa tambahin nangka iris, roti tawar potong kecil, atau tape singkong buat variasi rasa.
Cente Manis di Era Now: Masih Eksis?
Sayangnya, Cente Manis ini udah mulai langka di perkotaan. Tapi kabar baiknya, tren jajanan nostalgia mulai naik lagi. Banyak kafe kecil atau food stall di festival kuliner yang mulai jual Cente Manis dengan tampilan yang lebih “Instagramable”.
Gue sempet nemu satu di event kuliner di Blok M, dikasih topping keju parut. Aneh? Iya. Tapi surprisingly enak juga. Kadang, tradisi perlu disentuh sedikit inovasi biar tetap hidup.
Tapi buat gue pribadi, versi terbaik tetap yang dibungkus plastik kecil, dijual ibu-ibu di depan sekolah dasar.
Apa yang Gue Pelajari dari Cente Manis?
Kadang kita terlalu sibuk nyari makanan kekinian, minuman boba, atau snack Korea terbaru… sampai lupa bahwa jajanan lokal kita tuh nggak kalah. Bahkan lebih berkesan.
Cente Manis ngajarin gue tentang kesederhanaan yang manis—secara harfiah dan emosional. Bahwa kenangan nggak harus megah. Kadang, cuma butuh segenggam sagu mutiara dan sedikit santan untuk membawa lo pulang ke masa kecil.
Dan gue percaya banget, kalau kita masih mau melestarikan jajanan kayak gini, dia nggak akan punah. Tapi ya, harus mulai dari diri sendiri. Masak, share, cerita, dan ajak generasi sekarang buat coba.
Penutup: Yuk, Bikin Cente Manis di Rumah!
Kalau lo udah lama nggak ngerasain Cente Manis, gue saranin banget buat nyoba bikin sendiri. Nggak harus sempurna. Bahkan kalau gagal pun, itu bagian dari proses. Siapa tahu lo malah nemu versi lo sendiri—Cente Manis ala lo.
Dan kalau lo masih punya ibu atau nenek yang biasa bikin ini… please, minta diajarin. Karena ilmu kayak gitu tuh priceless.
Terakhir, jangan lupa share cerita atau hasil percobaan lo di medsos. Siapa tahu dari situ, makin banyak yang jatuh cinta sama jajanan tradisional ini lagi.
Baca Juga Artikel Ini: Arem-Arem: Camilan Tradisional yang Bikin Kangen Masa Kecil