Gue masih inget banget, waktu itu hari Jumat malam, dan jujur aja, gue nggak niat banget nonton Tomb Raider. Lagi iseng scroll film di layanan streaming, terus muncul wajah Alicia Vikander dengan ekspresi serius dan penuh lumpur. Nah lho, penasaran dong. Gue pencet aja, sambil mikir, “Paling juga gitu-gitu doang, aksi cewek kuat, jatoh dari tebing, terus selamat.”
Eh, ternyata… BOOM! Gue ketarik masuk ke dunia Lara Croft yang nggak cuma kuat, tapi juga pinter, emosional, dan manusiawi banget. Ini bukan sekadar action movie yang penuh tembakan dan ledakan, tapi punya soul yang bikin lo peduli sama karakternya.
Contents
- 1 Sinopsis Tomb Raider: Perjalanan Gila dari Kota ke Pulau Maut
- 1.1 Kenapa Tomb Raider Itu Film yang Bikin Ketagihan
- 1.2 Part Terseru di Tomb Raider? Susah Milih! Tapi Nih Favorit Gue…
- 1.3 Tomb Raider Bukan Cuma Film, Tapi Pelajaran Hidup
- 1.4 Tips Buat yang Baru Mau Nonton Tomb Raider (Atau Mau Rewatch)
- 1.5 Tomb Raider, Film yang Nggak Cuma Seru tapi Ngajarin Lo Jadi Tangguh
- 2 Author
Sinopsis Tomb Raider: Perjalanan Gila dari Kota ke Pulau Maut
Oke, buat yang belum nonton (atau mungkin nonton tapi udah lupa), Tomb Raider versi 2018 ini bukan kelanjutan dari versi Angelina Jolie yang lawas, tapi semacam reboot.
Jadi ceritanya, Lara Croft, cewek muda pemberontak yang hidup di London, ngotot banget percaya bahwa bokapnya yang hilang itu sebenarnya masih hidup. Bokapnya, Lord Richard Croft, seorang arkeolog, hilang tujuh tahun lalu saat ekspedisi misterius ke sebuah pulau terpencil di Samudra Pasifik. Tapi semua orang, termasuk ibunya, udah anggap dia mati Wikipedia.
Lara nemu petunjuk di kantor lama bokapnya, yang ngarah ke sebuah pulau bernama Yamatai—pulau terkutuk yang punya legenda Ratu Himiko yang katanya bisa membunuh siapa pun yang menyentuhnya.
Dan ya, beneran, bukannya mundur, Lara malah ngejar kapal butut dan nyebrang samudra demi nemuin jawaban. Hasilnya? Kacau, penuh jebakan maut, orang jahat, dan tentu aja, petualangan yang bikin lo mikir, “Gue sih udah nyerah dari awal.”
Kenapa Tomb Raider Itu Film yang Bikin Ketagihan
Gue udah nonton banyak film action—dari franchise besar kayak Mission Impossible, James Bond, sampai Marvel. Tapi Tomb Raider punya daya tarik beda. Bukan karena efek visual doang (walaupun gila-gilaan), tapi lebih karena Lara itu karakter yang bisa kita rasain perjuangannya.
Dia bukan superhero yang nggak bisa luka. Dia berdarah, nangis, jatuh, panik, tapi tetep bangkit.
Gue inget banget ada satu adegan pas dia harus loncat dari bangkai pesawat yang tergantung di atas air terjun. Tangannya berdarah, napasnya ngos-ngosan, tapi dia maksa loncat sambil pegangan ke sayap yang udah karatan. Dan lo tau apa? Kursi gue sampe ikut gerak! Itu segitu intens-nya.
Bahkan teman gue yang biasanya cuma suka film romantis pun bilang, “Ini film beneran nggak ngasih nafas.”
Part Terseru di Tomb Raider? Susah Milih! Tapi Nih Favorit Gue…
Kalau dipaksa milih satu scene yang paling “gila”, gue bakal pilih adegan puzzle di dalam makam Himiko. Lara dan Mathias (si penjahat yang juga kelelahan tapi ambisius) harus ngelewatin jebakan mekanik yang super rumit. Ada puzzle lantai dengan kombinasi warna yang bisa bikin lo jatuh ke jurang kalau salah langkah.
Di situ gue bener-bener tegang. Rasanya kayak ikut Ujian Nasional tapi taruhannya nyawa. Otak lo diajak mikir bareng Lara, sambil jantung lo dag-dig-dug kayak drum band.
Tapi tunggu dulu… Ada juga part waktu dia pertama kali membunuh orang. Lo bakal ngelihat sisi psikologis Lara yang shock, ketakutan, tapi tahu bahwa dia harus bertahan hidup. Itu bukan sekadar pertarungan fisik, tapi juga pertempuran mental.
Dan itu yang bikin film ini beda. Banyak film action yang membunuh orang kayak ganti baju. Tapi Lara? Dia nunjukin kalau hidup dan mati itu nggak main-main.
Tomb Raider Bukan Cuma Film, Tapi Pelajaran Hidup
Lo mungkin mikir, “Ah ini mah film fantasi, mana mungkin nyata.” Tapi jujur aja, setelah nonton Tomb Raider, gue dapet pelajaran berharga.
Satu, jangan pernah remehkan insting dan tekad seseorang. Lara adalah contoh nyata kalau keberanian nggak selalu berarti tanpa rasa takut. Tapi berani meski lo takut setengah mati.
Dua, kadang kita harus ke tempat gelap buat nemuin cahaya. Lara kehilangan bokap, hidup sendirian, dan berjuang dengan identitasnya sendiri. Tapi justru dari situ dia nemuin siapa dirinya.
Tiga, gagal itu bukan akhir. Beberapa kali Lara jatuh, gagal menyelamatkan orang, bahkan nyaris mati. Tapi dia terus bangkit. Dan itu ngena banget buat gue yang kadang gampang nyerah kalau target nggak tercapai.
Tips Buat yang Baru Mau Nonton Tomb Raider (Atau Mau Rewatch)
Buat lo yang belum nonton, nih gue kasih beberapa tips biar pengalaman nonton makin asyik:
Tonton pas suasana tenang. Jangan nonton pas lagi ribut di rumah atau sambil scroll TikTok. Film ini butuh fokus karena alurnya cepat dan penuh detail.
Siapin camilan dan minuman, tapi jangan kebanyakan. Lo bisa lupa ngunyah saking serunya.
Jangan skip opening scene. Sering banget orang langsung loncat ke tengah film, padahal opening-nya ngasih konteks penting tentang Lara.
Kalau bisa, tonton bareng teman. Gue jamin, lo bakal seru-seruan bareng dan teriak-teriak pas adegan intens.
Tomb Raider, Film yang Nggak Cuma Seru tapi Ngajarin Lo Jadi Tangguh
Gue udah nonton film ini 3 kali. Dan tiap kali nonton, gue dapet perspektif baru. Kadang gue lebih fokus ke sisi emosionalnya, kadang ke action-nya, kadang ke visual sinematografi yang, sumpah deh, cakep parah.
Dan mungkin ini agak klise ya, tapi Tomb Raider tuh bukan cuma tentang eksplorasi makam tua atau lari-larian dari orang jahat. Tapi tentang eksplorasi diri. Tentang menemukan keberanian di tempat yang paling nggak lo duga.
Kalau lo suka film action, thriller, petualangan, bahkan drama keluarga—Tomb Raider ini bisa ngasih semuanya. Serius.
Baca juga artikel menarik lainnya tentang Review Fabricated City: Ketika Gamer Dijebak Jadi Pembunuh disini