You are currently viewing Pastel de Feira: Jajanan Jalanan Brasil yang Bikin Lidah Ketagihan!

Pastel de Feira: Jajanan Jalanan Brasil yang Bikin Lidah Ketagihan!

  • Post author:
  • Post category:Food

Pertama kali denger nama “pastel de feira“, jujur aja aku pikir itu semacam kue atau pastry manis gitu. Ternyata, totally salah. Ini bukan soal pastel yang dikasih frosting atau isian food buah-buahan. Pastel de feira itu lebih mirip gorengan isi daging wikipedia atau keju, yang dijual di pasar tradisional atau pinggir jalan di Brasil. Dan rasanya? Gila, bisa bikin ketagihan dalam gigitan pertama.

Awal Kenal Pastel de Feira: Salah Paham Total

Waktu itu aku lagi nonton vlog kuliner Brasil, terus mereka bahas pastel de feira. Tampilannya sekilas kayak lumpia besar tapi bentuknya kotak dan kulitnya super renyah. Isinya bisa macem-macem — dari daging cincang, keju leleh, sampai isian manis kayak pisang-cokelat.

Aku langsung penasaran dan mikir, “Eh ini kayaknya bisa jadi ide jajanan baru buat dicoba di rumah.”

Tapi ya namanya juga belum pernah nyobain, sempat salah langkah juga pas bikin pertama kali. Kulitnya aku bikin dari kulit lumpia yang digoreng biasa. Alhasil nggak dapet tuh tekstur crunchy khas pastel Brasil. Tapi dari kesalahan itu, aku jadi tau rahasianya.

Rahasia Kulit Pastel yang Renyahnya Nampol

Setelah riset sana sini, aku nemu satu hal penting: kulit pastel de feira tuh unik. Biasanya dibuat dari campuran tepung terigu, minyak, cachaça (sejenis alkohol Brasil), dan air garam. Nah, cachaça ini ternyata bikin kulit jadi blistered waktu digoreng — yang bikin renyah dan ringan.

Pastel de Feira

Tapi karena cachaça susah dicari di sini (dan aku juga bukan peminum), aku ganti pakai vodka sedikit aja. Ternyata cukup berhasil dapetin efek yang sama. Buat yang nggak mau pakai alkohol sama sekali, bisa coba pakai air soda (soda water) — hasilnya lumayan oke.

Tips Pribadi: Jangan overmix adonan. Cukup sampai kalis dan bisa dipulung. Diamkan 30 menit, lalu gilas tipis baru isi. Kulit yang terlalu tebal bikin pastel malah jadi bantet.

Isian Favorit: Dari Daging Sampai Cokelat Pisang

Waktu bikin batch kedua, aku coba dua versi:

  1. Isi daging cincang keju mozarella

  2. Isi pisang + meses + keju parut

Versi dagingnya itu udah kayak comfort food banget. Campur daging sapi cincang, bawang bombai, sedikit oregano, dan cabai bubuk. Lalu tambahin keju mozarella biar ada efek lumer.

Pastel de Feira

Yang versi pisang itu surprisingly enak juga. Potong pisang kecil-kecil, kasih meses dan keju parut, terus bungkus. Begitu digoreng, jadi kayak gorengan manis yang lumer di mulut.

Oh iya, jangan lupa rekatin sisi kulitnya pakai putih telur. Penting supaya pas digoreng nggak bocor dan meledak kayak bom kecil.

Trik Goreng Tanpa Drama

Gorengan tuh tricky, apalagi kalau ukuran pastel de feira lumayan besar. Tapi setelah beberapa kali nyoba, aku dapet pola:

  • Minyak harus benar-benar panas (sekitar 180°C).

  • Jangan masukkan terlalu banyak sekaligus.

  • Jangan dibalik-balik terus. Cukup satu sisi sampai golden, baru dibalik.

Aku pernah tuh gorengnya buru-buru dibalik dan hasilnya malah kulit jadi oily banget dan lembek. Belajar dari situ, sekarang sabar nunggu satu sisi matang dulu.

Disantap Ala Feira: Bumbu Cuka Cabai Rahasia

Nah, ini yang aku baru tahu belakangan. Di Brasil, pastel de feira biasanya disajikan bareng saus cabai cuka. Bukan saus sambal yang kental kayak di sini, tapi lebih cair dan segar.

Aku coba bikin versi sendiri:

  • 3 sdm cuka putih

  • 1 siung bawang putih, cincang

  • 1 buah cabai rawit merah, iris

  • Sejumput garam

  • Sedikit air

Campur semua dan diamkan semalaman di kulkas. Besoknya, disiram di atas pastel, wah gila sih! Bikin rasa pastel makin hidup. Gurih ketemu asam pedas — mantap.

Pelajaran yang Dipetik dari Eksperimen ini

  1. Bikin salah itu biasa.
    Salah kulit, salah goreng, salah isian, semua pernah. Tapi justru dari situ aku paham tekstur dan teknik yang bener.

  2. Jangan takut eksperimen.
    Isian pastel tuh fleksibel banget. Bisa daging, sayur, cokelat, sampai oncom juga bisa. Aku bahkan pernah coba isi rendang, dan surprisingly cocok juga.

  3. Ceritain aja prosesmu.
    Kalau kamu blogger kayak aku, cerita proses trial-error malah bikin pembaca relate. Konten jadi lebih hidup daripada cuma listing resep aja.

Bisa Jadi Ide Jualan Juga, Lho!

Setelah beberapa kali bikin, aku mulai mikir: ini bisa banget dijual. Bentuknya unik, rasanya familiar (kayak gabungan pastel Indonesia + lumpia + empanada), dan bisa dibuat frozen.

Pastel de Feira

Peluang banget buat jadi jajanan kaki lima kekinian dengan sentuhan Brasil. Bisa branding dengan nama lucu kayak “Pastel Go!” atau “Pastero Brasilia”. Apalagi kalau disajikan dengan saus khas ala lokal — bisa jadi signature.

Revisi Favoritku: Pastel De Soto Ayam

Karena lidah Indonesia susah move on dari soto, aku coba bikin pastel isi soto ayam kering. Daging ayam suwir, bawang goreng, seledri, sedikit kuah soto yang dipadatkan. Jadi isian yang wangi dan gurih banget.

Digoreng, keluar aroma khas soto dari dalam pastel. Rasanya? Lokal banget tapi dibungkus gaya luar. Kreatif kan?

Kesimpulan: Jangan Takut Coba Jajanan Negara Lain

Jadi, dari semua pengalaman trial and error itu, aku bisa bilang: nyobain makanan dari negara lain bukan cuma soal rasa, tapi juga pengalaman. Kita belajar bahan baru, teknik baru, bahkan budaya baru.

Pastel de feira udah jadi salah satu comfort food favoritku sekarang. Kadang aku bikin kalau lagi kangen makan gorengan tapi pengen versi yang beda.

Dan yang paling penting — dari nyobain pastel de feira ini, aku sadar kalau setiap makanan punya cerita. Dan cerita itulah yang bikin kita lebih dari sekadar makan, tapi ikut merasakan budayanya.

 Baca Juga Artikel Ini: Asam Pedas: Cinta Pertama di Dapur yang Bikin Emosi Campur Aduk

Author